


Berhubung seneng dengan fotografi, sering Teman Kerja ataupun Keluarga meminta pertimbangan dalam hal membeli Kamera. Terkadang mereka bertanya “Kamera apa sih yang paling Bagus?”, “Kamera A atau B bagus nggak?” dan lain-lain. Pertanyaan-pertanyaan tersebut susah untuk dijawab, sama saja pertanyaan tersebut dengan pertanyaan ini “Ayam Bakar dengan Ayam Goreng enak mana sih?”
Semua Produk Kamera yang dibuat pasti telah melewati Penelitian dan Uji Coba, jadi hampir tidak mungkin sebuah Perusahaan Kamera Menjual Kamera bermutu tidak bagus kepada Pelanggan, apalagi dengan semakin ketatnya persaingan Kamera Digital. Memang antara Kamera Merk yang satu dengan Merk yang lainya memiliki perbedaan, tapi bukan berarti Jelek. Salah satu contoh dari perbedaan itu adalah Kamera A memiliki Noise yang Tinggi Pada ISO 800, sedang Kamera B Tidak.
Dibawah ini beberapa panduan dalam membeli Kamera Baru, semoga bisa menjawab kebimbangan dalam memilih Kamera. “Sebagian” dari Tulisan di bawah ini saya dapat dari beberapa Majalah yang pernah saya Baca.
yang diatas hanya panduan sebelum membeli, untuk pengoperasiannya “Sangat Dianjurkan” membaca Buku Manual-nya, seperti yang tertera di Obat-obatan “Jika Sakit Berlanjut, Baca Aturan Pakai!!!”. Dan untuk hasil Foto yang bagus kembali ke Manusianya, bukan dari alatnya atau seperti pepatah “Man Behind The Gun” (bener gak sih tulisannya???)
Semoga Bermanfaat dan berguna bagi Nusa dan Bangsa, Amin. Salam
“Apapun Kameranya, Minumnya Teh Botol Sosro”
Seiring dengan Berkembangnya Pusat Perbelanjaan/Mall, berkembang dan bertambah banyak pula Arena Permainan Anak-anak (tentunya dengan teknologi, tampilan yang lebih canggih dan tempat yang nyaman). Bisa dikatakan dimana ada Mall, disitu ada arena Bermain. Strategi yang dipakai memang mengena, Sang Ibu asyik berbelanja, anak pun bisa leluasa bermain. Arena Bermain anak-anak yang sekarang ini banyak dijumpai adalah Time Zone, Amazone dll.
Tapi dari perkembangan Pembangunan dan Perkembangan Teknologi tersebut tentu saja ada yang “ditinggalkan”. Salah satu contoh yang “ditinggalkan” adalah “PASAR MALAM”. Dulu pasar ini milik semua orang, kini hanya sebagian orang yang masih menikmati dan memiliki (Baca : Kalangan Menengah ke Bawah)
Dulu sekali waktu masih kecil (sekitar SD dan SMP), setiap ada Pasar ini selalu diusahakan “Menghadiri” walaupun sekedar untuk jalan-jalan dan melihat-lihat. Dan arrgghhhh… Rekaman tentang kenangan itu berputar kembali.
Hmm... Mereka hidup berpindah-pindah, dua minggu sekali mereka harus pindah ketempat baru. Setahun sekali mereka baru bisa kumpul dengan anak dan istri di kampung. Waktu Hujan penderitaan mereka bertambah, arena bermain ini tidak bisa dioperaikan dan lapangan becek oleh genangan air. Belum lagi dengan retribusi yang Resmi dan Tidak Resmi (Baca : Preman). Tapi mereka tidak patah semangat menjalani hidup, mereka adalah pejuang-pejuang bagi keluarganya. Semangat mereka sungguh patut ditiru.
Tambahan :
# Mereka Ramah-ramah dan enak diajak bicara (meskipun ada yang sedikit jutek)
# Mulai Minggu depan mereka tampil di samping Gedung Bioskop Gelora Balikpapan.
# Hunting yuk......
# Fotonya ancur2, maklum baru pertama motret ginian he...he...
Semoga bisa dinikmati, salam hangat-hangat kuku.