Rabu, 19 Maret 2008

..:.. Pasar Malam ..:..

Seiring dengan Berkembangnya Pusat Perbelanjaan/Mall, berkembang dan bertambah banyak pula Arena Permainan Anak-anak (tentunya dengan teknologi, tampilan yang lebih canggih dan tempat yang nyaman). Bisa dikatakan dimana ada Mall, disitu ada arena Bermain. Strategi yang dipakai memang mengena, Sang Ibu asyik berbelanja, anak pun bisa leluasa bermain. Arena Bermain anak-anak yang sekarang ini banyak dijumpai adalah Time Zone, Amazone dll.

Tapi dari perkembangan Pembangunan dan Perkembangan Teknologi tersebut tentu saja ada yang “ditinggalkan”. Salah satu contoh yang “ditinggalkan” adalah “PASAR MALAM”. Dulu pasar ini milik semua orang, kini hanya sebagian orang yang masih menikmati dan memiliki (Baca : Kalangan Menengah ke Bawah)
Dulu sekali waktu masih kecil (sekitar SD dan SMP), setiap ada Pasar ini selalu diusahakan “Menghadiri” walaupun sekedar untuk jalan-jalan dan melihat-lihat. Dan arrgghhhh… Rekaman tentang kenangan itu berputar kembali.



  • Yang ini namanya Komedi Putar, digerakkan dengan mesin diesel. Dulu waktu kecil kalau naik ini selalu sambil pegangan dengan kuat, takut jatuh. Pergerakannya mengikuti arah jarum jam “kadang di atas dan kadang di Bawah, Seperti hidup ini” , kata mas yang jaga arena ini. Dia mengeluhkan Arena ini sangat sepi pengunjung. Hanya hari Sabtu dan Minggu saja mereka sedikit bisa tersenyum, dengan Ramainya pengunjung.









Ini jg komedi putar, digerakkan dengan Mesin bertenaga Dua Piring Nasi alias tenaga manusia. Komedi putar inipun sama dengan diatas, “Hanya cukup buat makan sehari-hari, kalau ada sisa baru bisa dikirim ke anak dan istri di kampung” kata mas penjaga arena ini.














Tong Edan/Tong setan, pingin buuuuaaaannngggeeettttt nonton permainan ini. Lebih dari tiga belas tahun yang lalu saya terakhir nonton pertunjukan ini. Sayang seribu sayang, sudah 3 hari kelompok ini gak bisa tampil. Biaya Tampil dibandingkan dengan pemasukannya tidak sebanding. Mereka berjanji Hari Sabtu pas penutupan ”Pasar Malam” ini mau Tampil.









Dunia Misteri, Setali tiga uang dengan permainan di atas. Dalam setiap kali tampil, pengunjungnya bisa dihitung dengan tangan. ”Cukup gak cukup, yo dicukup-cukupke mas. Lek gak kerjo ngene arep mangan opo?” kata mbak yang ngelola arena ini.







Hmm... Mereka hidup berpindah-pindah, dua minggu sekali mereka harus pindah ketempat baru. Setahun sekali mereka baru bisa kumpul dengan anak dan istri di kampung. Waktu Hujan penderitaan mereka bertambah, arena bermain ini tidak bisa dioperaikan dan lapangan becek oleh genangan air. Belum lagi dengan retribusi yang Resmi dan Tidak Resmi (Baca : Preman). Tapi mereka tidak patah semangat menjalani hidup, mereka adalah pejuang-pejuang bagi keluarganya. Semangat mereka sungguh patut ditiru.

Tambahan :
# Mereka Ramah-ramah dan enak diajak bicara (meskipun ada yang sedikit jutek)
# Mulai Minggu depan mereka tampil di samping Gedung Bioskop Gelora Balikpapan.

# Hunting yuk......
# Fotonya ancur2, maklum baru pertama motret ginian he...he...

Semoga bisa dinikmati, salam hangat-hangat kuku.

Tidak ada komentar: