Rabu, 12 Maret 2008

..:.. Bermain denga Cahaya#2 ..:..

Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.

Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki (paksi) dengan permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah. รง Sumber : Wikipedia

Tapi gasing yang satu ini beda, gasingnya Terbuat dari plastik, ada lampu warna-warni dan suara musicnya. Gasing ini saya belikan buat anakku “CAKRA”. Kebetulan tadi malam Aku susah tidur dan secara tidak sengaja melihat Gasing tersebut di lemari Kamar.

Akhirnya aku mencoba memotretnya dengan dibantu peralatan seadanya, Kain Celana yang belum dijahit, Kursi, Tripod dan 400D kreditan he..he… dan inilah hasilnya, mohon maaf kalau hasilnya mengecewakan.






Nyalakan kembali Lentera-lentera yang tlah tertiup Angin Selatan



Nyalakan lentera-lentera yang dulu menghangatkan dinginnya Malam


Nyalakan Lentera itu! Agar ujung dari perjalanan terlihat


Nyalakan Lentera itu! Supaya bisa kulihat seberang samudera


Nyalakan Lentera-lentera itu, untuk memandu biduk-biduk


Demi menambatkan Sauh dan melabuh


Jagalah lentera-lentera itu! Sampai kapalku berlayar,


Jalan itu tlah terseberangi, dan akhir perjalanan telah aku lewati


Jagalah lentera itu jangan sampai mati!













1 komentar:

Anonim mengatakan...

awal yang baik